Sabtu, 16 Mei 2015

Headlines News :

Cara Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Anak

Anak Ahli Menguasai Bahasa, Kenapa Tidak?

Apa kabarnya Bunda? Bagaimana kabar anak Bunda? Semoga makin pintar saja ya. Nah Bunda bahasan kali ini adalah bagaimana supaya anak kita selalu memiliki kecerdasan berbahasa yang semakin baik. Kita belajar bersama-sama ya.

Cara-Meningkatkan-IQ-Anak-www.Indonesia-sehat.com

Cara Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Anak

1. Rangsangan yang Cukup

     Menurut psikolog Dra. Shinto B. Adelar,M.Sc. cara meningkatkan keterampilan berbahasa anak adalah dengan memberikan rangsangan yang cukup kepada mereka. Misalnya dengan sering mengajak anak berbicara, mendengarkan cerita, membiarkan anak mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikirannya dan mendiskusikan sesuatu dengan mereka.

2. Sarana yang Mendukung

    Sarana yang mendukung pun turut menentukan anak bisa meningkat atau tidak keterampilan berbahasanya. Namun sarana ini tidak selalu harus mahal. Misalnya, dari buku yang Bunda atau Ayah bacakan, mintalah ia untuk menceritakan dalam bahasanya sendiri. Gunakan perangkat seperti boneka-boneka, robot, ataupun mainan lainnya seolah-olah anak menjadi pelakunya. Bersamaan dengan itu, Bunda juga bisa mengarahkan etika berbicara anak.

3. Pelatihan Khusus

     Pelatihan secara khusus bisa dilakukan bila anak tidak bisa berbicara karena gangguan kesehatan atau psikologis. Misalnya anak autis, anak yang terganggu pendengarannya, atau anak yang sulit mengucapkan kalimat karena ada huruf yang susah diucapkannya. Misalnya tak bisa membedakan R dan L.

4. Pengaruh Lingkungan

    Lingkungan yang bilingual atau multilingual bisa menurunkan keterampilan berbahasa anak, bila tidak diberikan secara teratur. Misalnya, bahasa yang satu digabungkan dengan bahasa lain dalam satu kalimat. Selain akan merusak tata bahasa anak, setiap bahasa memiliki pola yang berbeda. Bila pola bahasa ini dicampuradukkan anak akan bingung. Ia juga sulit menerjemahkan bahasa yang satu ke bahasa yang lain dalam kata atau kalimat yang tepat. Bahkan, anak akan sulit menangkap maksud kalimat yang diucapkan orang lain karena pola kalimat yang dimilikinya sudah tidak beraturan. Misalnya, Bunda mengajarkan kalimat “meminta minum susu” menjadi “mimi cucu ya”. Sebenarnya kalau kita merangsang si kecil untuk mengucapkan kalimat yang benar tentunya itu akan berlangsung terus diingat si kecil sampai tumbuh besar, namun bila informasi yang diberikan salah akan menimbulkan kesalahan yang sulit diubah sampai si kecil tumbuh besar.

5. Pengaruh Kesehatan Fisik dan Psikologis Anak

    Keterampilan berbahasa anak pun sangat tergantung pada kesehatan fisik dan psikologis anak. Anak yang lahir dengan kelainan seperti autism, down’s syndrome, kelainan otak, atau punya problem pendengaran, akan mengalami kesulitan berbahasa. Anak kesulitan menangkap kalimat yang beredar di sekitar dirinya. Akhirnya ia jadi sulit mengucapkan kata-kata atau kalimat. Begitu juga anak yang mengalami traumapsikologis, seperti kehilangan orangtuanya saat gempa atau bencana lainnya.

     Nah, Bunda ada baiknya mulai usia dini kita biasakan merangsang keterampilan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa ini akan membuat anak menjadi tidak takut untuk mengungkapkan keinginannya, mampu mengucapkan kata dan kalimat dengan benar, sederhana hingga yang rumit. Lebih baik Bunda berlama-lama dengan anak daripada anak berlama-lama dengan tontonan televisi yang kadang sulit untuk disaring informasinya yang cocok dengan usia buah hati kita. Selamat mengembangkan kreatifitas dan keterampilan berbahasa si kecil, Bunda. Siapa tahu sudah besarnya anak kita termasuk pemimpin-pemimpin yang berpengaruh di masa mendatang. Aamiiin.



Artikel Lainnya :
1. Tips Kesehatan Wanita dan Anak - Mencerdaskan Anak dengan Mendongeng 
2. Informasi Kesehatan Anak – Cara Menstimulasi Otak Bayi

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar