Minggu, 24 Mei 2015

Headlines News :

Cara Mengatasi Anak yang Mulai Kritis terhadap Segala Hal

Kritiskah Anak Bunda?


Cara Mengatasi Anak yang Mulai Kritis terhadap Segala Hal

     Apa kabar Bunda? Mudah-mudahan Bunda dan keluarga sehat selalu ya. Kali ini Informasi Kesehatan yang akan kita bahas sama-sama adalah mengenai Anak Usia Prasekolah dan Usia Sekolah yang mulai kritis.

Cara-mengatasi-anak-kritis-www.Indonesia-sehat.com


Sabtu, 16 Mei 2015

Headlines News :

Cara Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Anak

Anak Ahli Menguasai Bahasa, Kenapa Tidak?

Apa kabarnya Bunda? Bagaimana kabar anak Bunda? Semoga makin pintar saja ya. Nah Bunda bahasan kali ini adalah bagaimana supaya anak kita selalu memiliki kecerdasan berbahasa yang semakin baik. Kita belajar bersama-sama ya.

Cara-Meningkatkan-IQ-Anak-www.Indonesia-sehat.com

Cara Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Anak

1. Rangsangan yang Cukup

     Menurut psikolog Dra. Shinto B. Adelar,M.Sc. cara meningkatkan keterampilan berbahasa anak adalah dengan memberikan rangsangan yang cukup kepada mereka. Misalnya dengan sering mengajak anak berbicara, mendengarkan cerita, membiarkan anak mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikirannya dan mendiskusikan sesuatu dengan mereka.

2. Sarana yang Mendukung

    Sarana yang mendukung pun turut menentukan anak bisa meningkat atau tidak keterampilan berbahasanya. Namun sarana ini tidak selalu harus mahal. Misalnya, dari buku yang Bunda atau Ayah bacakan, mintalah ia untuk menceritakan dalam bahasanya sendiri. Gunakan perangkat seperti boneka-boneka, robot, ataupun mainan lainnya seolah-olah anak menjadi pelakunya. Bersamaan dengan itu, Bunda juga bisa mengarahkan etika berbicara anak.

3. Pelatihan Khusus

     Pelatihan secara khusus bisa dilakukan bila anak tidak bisa berbicara karena gangguan kesehatan atau psikologis. Misalnya anak autis, anak yang terganggu pendengarannya, atau anak yang sulit mengucapkan kalimat karena ada huruf yang susah diucapkannya. Misalnya tak bisa membedakan R dan L.

4. Pengaruh Lingkungan

    Lingkungan yang bilingual atau multilingual bisa menurunkan keterampilan berbahasa anak, bila tidak diberikan secara teratur. Misalnya, bahasa yang satu digabungkan dengan bahasa lain dalam satu kalimat. Selain akan merusak tata bahasa anak, setiap bahasa memiliki pola yang berbeda. Bila pola bahasa ini dicampuradukkan anak akan bingung. Ia juga sulit menerjemahkan bahasa yang satu ke bahasa yang lain dalam kata atau kalimat yang tepat. Bahkan, anak akan sulit menangkap maksud kalimat yang diucapkan orang lain karena pola kalimat yang dimilikinya sudah tidak beraturan. Misalnya, Bunda mengajarkan kalimat “meminta minum susu” menjadi “mimi cucu ya”. Sebenarnya kalau kita merangsang si kecil untuk mengucapkan kalimat yang benar tentunya itu akan berlangsung terus diingat si kecil sampai tumbuh besar, namun bila informasi yang diberikan salah akan menimbulkan kesalahan yang sulit diubah sampai si kecil tumbuh besar.

5. Pengaruh Kesehatan Fisik dan Psikologis Anak

    Keterampilan berbahasa anak pun sangat tergantung pada kesehatan fisik dan psikologis anak. Anak yang lahir dengan kelainan seperti autism, down’s syndrome, kelainan otak, atau punya problem pendengaran, akan mengalami kesulitan berbahasa. Anak kesulitan menangkap kalimat yang beredar di sekitar dirinya. Akhirnya ia jadi sulit mengucapkan kata-kata atau kalimat. Begitu juga anak yang mengalami traumapsikologis, seperti kehilangan orangtuanya saat gempa atau bencana lainnya.

     Nah, Bunda ada baiknya mulai usia dini kita biasakan merangsang keterampilan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa ini akan membuat anak menjadi tidak takut untuk mengungkapkan keinginannya, mampu mengucapkan kata dan kalimat dengan benar, sederhana hingga yang rumit. Lebih baik Bunda berlama-lama dengan anak daripada anak berlama-lama dengan tontonan televisi yang kadang sulit untuk disaring informasinya yang cocok dengan usia buah hati kita. Selamat mengembangkan kreatifitas dan keterampilan berbahasa si kecil, Bunda. Siapa tahu sudah besarnya anak kita termasuk pemimpin-pemimpin yang berpengaruh di masa mendatang. Aamiiin.



Artikel Lainnya :
1. Tips Kesehatan Wanita dan Anak - Mencerdaskan Anak dengan Mendongeng 
2. Informasi Kesehatan Anak – Cara Menstimulasi Otak Bayi

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat

Jumat, 08 Mei 2015

Headlines News :

Belajar Matematika itu Bisa dengan Menyenangkan

Belajar Matematika yuk

Sulitkah belajar Matematika?

     Kesehatan Wanita dan Anak kali ini kita membahas tentang belajar matematika ya Bunda. Kadang setiap anak jika dihadapkan dengan pelajaran matematika selalu takut dan menganggap matematika itu sesuatu yang sulit. Namun sebenarnya kemampuan matematika adalah fungsi otak yang dibawa sejak lahir dan mengerjakan matematika merupakan salah satu fungsi hidup, sebab matematika merupakan kegiatan utama sehari-hari. Mau tidak mau, suka tidak suka dalam hidup seseorang pasti akan berhubungan dengan hitung menghitung, matematika yang selalu dianggap sulit.

www.Indonesia-sehat.com-the frisian flag-belajar-matematika-menyenangkan

   Sebenarnya matematika hanya terdiri dari sepuluh simbol dasar, yaitu 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Tetapi mengapa kita orang dewasa kerap mengalami kesulitan saat mengerjakan matematika jika matematika itu hanya 10 simbol saja. Itu karena otak kita terlambat menerima “pelajaran” matematika.

Pemahaman Keliru tentang Belajar Matematika

   Sebagai orangtua cerdas, janganlah kita melakukan hal yang sama kepada anak-anak dengan sesuatu yang sudah keliru kita peroleh.  Bila kita mengajarkan seorang bayi apa saja jika kita mengajarkannya secara jujur dan berdasarkan fakta, maka lebih mudah mengajarkan fakta apa saja kepada seorang anak satu tahun dibandingkan dengan anak usia tiga tahun dan mengajarkan anak usia tiga tahun lebih mudah daripada anak usia tujuh tahun. Seperti kata “enam” selalu berarti “enam”, begitu pula pengucapannya, kata “mobil” selalu berarti “mobil” begitu pula pengucapannya.
     Kita seringkali keliru memberikan sesuatu yang abstrak kepada anak. Padahal anak-anak jauh lebih mudah mengerti sesuatu yang berdasarkan fakta yang dilihatnya sehari-hari. Dengan kata lain, anak-anak mampu menemukan rumusnya jika kita mengajarkannya sesuai faktanya.
Sebagai contoh mengajar anak lima roti ditambah dua roti sama dengan tujuh roti dengan menunjukkan roti-roti tersebut secara fakta berdasarkan yang mereka lihat bisa lebih mudah dibandingkan hanya mengajarkan anak angka 5 + 2 = 7 tanpa ada yang dilihatnya (secara abstrak).
    Bunda pasti belum percaya ketika dengan sendirinya, anak Bunda akan paham aturan-aturan matematika seperti soal penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya. Maka Bunda dan gurunya lah yang berperan penting untuk kemajuan pemahaman anak.
Satu hal yang kerap kita lupakan, semakin dewasa seseorang maka ia akan semakin bijaksana, tetapi semakin muda usia seseorang ia akan sangat mudah / cepat belajar atau menerima fakta-fakta dan mengingatnya. Jadi bila ada yang mengatakan nanti sajalah belajar matematika setelah anak tumbuh besar. Itu sangatlah tidak tepat.

Kemampuan Anak Sungguh Luar Biasa

      Adapun informasi kesehatan di bahasan ini adalah ada 8 hal penting yang perlu kita tahu dan justru sering diabaikan tentang kemampuan anak:
  1. Anak balita dapat menyerap informasi yang luar biasa banyaknya dengan sangat mudah.
  2. Anak balita dapat menyerap informasi dengan kecepatan yang mengagumkan.
  3. Semakin banyak informasi yang diterima anak usia di bawah 5 tahun semakin banyak yang diingatnya dan semakin lama informasi itu bertahan. Misalnya, ia bisa berlari begitu mendengar suara dari televisi apalagi acara kartun kesukaannya.
  4. Anak di bawah 5 tahun memiliki energi yang luar biasa besarnya. Bandingkan saja anak-anak ini tidak pernah mengenal lelah untuk berlarian, berlompatan, bergulingan,memanjat, dan berenang. Bahkan saat perjalanan jauh, anak-anak ini lebih cepat recoverynya dibandingkan orang dewasa.
  5. Anak di bawah 5 tahun memiliki keinginan belajar yang sangat besar. Sudah terbukti, ia akan belajar apa saja dari lingkungannya. Ia dengan cepat bisa meniru ibu berdandan, ia bisa bermain peran menjadi dokter,guru, pengasuh bayi, dan sebagainya.
  6. Anak di bawah 5 tahun selalu ingin belajar membaca.
  7. Semua anak kecil adalah jenius dalam berbahasa. Apalagi jika Bunda terus mendampingi dan mengajarkannya.
  8. Anak di bawah 5 tahun dapat belajar suatu bahasa dengan sempurna dan mampu belajar banyak bahasa lain yang diajarkan kepadanya.

Matematika adalah suatu bahasa dan ia dapat belajar mengucapkan dan membacanya sama baik seperti ia belajar bahasa lainnya. Nah bunda belajar matematika bisa diberikan di usia berapa saja. Bahkan, pada bayi yang baru lahir sekalipun. Namun bila buah hati Bunda saat ini berusia 2-3 tahun bukan berarti Bunda terlambat memberikannya. Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang penting untuk buah hati tercinta.

Kesehatan anak tentunya sangat tergantung dari asupan nutrisi hariannya. Maka asupan nutrisi yang baik akan memudahkan anak untuk menyerap informasi dengan baik pula.  Maka kemampuannya untuk belajar dan memahami matematika pun sangat tergantung dari asupan nutrisi, peran bunda sebagai orangtuanya dan guru-guru di sekelilingnya baik itu di rumah,lingkungan rumah, dan sekolahnya. Sampai ketemu di bahasan lainnya Bunda. Semoga informasi kesehatan dan kecerdasan anak kali ini bermanfaat Bunda.

Artikel Lainnya :
1. Tips Kesehatan - Melatih Imajinasi Anak 
2. Tips Kesehatan – Agar Otak Selalu Sehat dan Fresh

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :

Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat