Minggu, 27 Desember 2015

Headlines News :

Informasi Kesehatan Ibu dan Anak – Tips Menghadapi Baby Blues Syndrome

Kebahagiaan Seorang Ibu

Barakallahu bagi Ayah Bunda yang baru saja diberi amanah seorang bayi mungil yang lucu dan menggemaskan. Semoga dengan kehadiran anak pertamanya, atau anak ke-berapanya bisa membawa keberkahan yang senantiasa bertambah, menjadi anak yang shaleh/shalehah. Aamiiin.

www.indonesia-sehat.com/tips-menghadapi-baby-blues-syndrome


Apa itu Baby Blues Syndrome?


Bahasan Kesehatan Ibu dan Anak kali ini, teruntuk sahabat tercinta yang baru-baru ini sedang mengalami kegalauan (sedikit depresi) pasca melahirkan bayi mungilnya atau mungkin sedang mengalami rasa cemas,sedih, dan kekhawatiran berkepanjangan setelah beliau melahirkan. Beliau adalah seorang wanita karir yang sukses dan cukup disegani di lingkungan kantornya, tapi saat ini sangat memerlukan dukungan moril dari semua pihak untuk menghadapi syndrome ini. Mudah-mudahan sedikit informasi ini mampu menguatkannya dalam menghadapi masa baby blues syndrome  ini. Aamiiin.

Ayah Bunda pernah mendengar istilah baby blues syndrome kan ? Istilah baby blues syndrome juga biasa dikenal dengan sebutan Postpartum Distress Syndrome. Syndrome ini adalah sebuah keadaan yang muncul seperti perasaan gundah, sedih, dan khawatir pasca melahirkan. Keadaan seperti ini umumnya akan berlangsung selama 14 hari pertama melahirkan. Tetapi keadaan tersulit mungkin akan dialami pada 3 atau 4 hari pertama pasca melahirkan. Berdasarkan banyak literatur yang ditemukan ternyata kondisi ini memang dialami oleh hampir 50 – 80 % ibu yang baru melahirkan.

Sahabat blogger yang mengalami ini ternyata tidak sendirian. Memang menjadi ibu yang baru melahirkan itu kadang seperti dua sisi mata uang. Satu sisi merupakan waktu yang terbaik, namun di sisi lain bisa terasa seperti waktu yang terburuk. Ketika mengalami baby blues entah kenapa muncul rasa sedih,sensitif,cemas, dengan disertai ketakutan. Ini tentunya menjadi serba membingungkan. Ayah Bunda, bukankah seharusnya memiliki bayi yang selama ini dinantikan membuat setiap ibu sangat bahagia kan? Lalu kenapa ini malah kebalikannya?

Informasi Kesehatan mengenai baby blues syndrome dapat dikategorikan sebagai hal yang wajar, namun juga perlu diwaspadai jika gangguan tersebut dapat berkembang menjadi Postpartum Depression. Postpartum syndrome ini hampir sama dengan baby blues syndrome hanya saja frekuensi dan waktunya akan lebih lama dan hebat, tentunya jika hal tersebut dibiarkan terus akan berdampak kurang baik bagi kesehatan ibu dan juga bayinya karena biasanya seorang ibu yang mengalami syndrome ini cenderung seperti orang stress. Pada beberapa kasus yang parah gangguan ini bisa berjalan hingga 1 tahun lamanya.

Banyak sekali faktor yang melatarbelakangi baby blues syndrome ini, mulai dari perubahan hormonal yang secara drastis terjadi antara kondisi mengandung dengan tidak, kelelahan fisik luar biasa pasca melahirkan, yang tentunya kelelahan ini terkadang tidak bisa diimbangi dengan istirahat yang cukup karena bayi yang cukup sering terbangun atau perlu disusui. Lalu bisa juga disebabkan karena kekecewaan tentang kondisi ideal yang ada dalam harapan, baik tentang bayi maupun situasi atau tindakan medis saat melahirkan bahkan kekhawatiran mengenai masa depan. Atau faktor lain bisa terjadi karena stress yang berkaitan dengan hubungan emosional dengan suami atau bahkan karena kurangnya dukungan dan motivasi lingkungan terutama dari suami dan keluarga tercinta.  Ayah Bunda, informasi kesehatan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan baby blues syndrome ini bisa sangat beragam. Sahabat blogger yang mengalami kondisi ini tentunya mulai bisa “membaca” kondisi yang melatarbelakanginya, karena solusi yang dibutuhkan untuk setiap orang tentunya berbeda.

Informasi kesehatan mengenai gejala baby blues syndrome pasca melahirkan ini antara lain ibu mudah emosi atau marah, merasa bingung, panik berlebihan, pola makan tidak teratur, jam tidur tidak teratur, kurang percaya diri untuk merawat bayinya, emosinya tidak stabil, mudah menyerah, depresi, atau menangis tanpa sebab atau kurang memahami cara menghentikan tangisan bayi sehingga sang ibu pun turut menangis.

Sebelum dibahas lebih lanjut, biasanya kondisi baby blues syndrome ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Hal ini akan terjadi seiring adaptasi yang terjadi terhadap kehidupan baru, yang benar-benar berbeda dibandingkan dengan saat bayi mungil ini belum hadir. Namun, pada sebagian ibu kondisi baby blues syndrome ini bukannya mereda tetapi semakin berlanjut menjadi depresi berkepanjangan yang akhirnya akan mempengaruhi kualitas pengasuhan bayi mungilnya. Maka ikhtiar pencegahan depresi berkepanjangan dan percepatan pemulihan dari syndrome ini sangat penting dilakukan. Sahabat blogger niatkan untuk menjaga amanah yang Alloh Subhanawata’ala  percayakan kepada kita.

Informasi Kesehatan mengenai Tips Menghadapi Baby Blues Syndrome antara lain:


1. Bersikap terbuka dengan orang-orang dekat di sekitar kita

Ceritakan perasaan yang sahabat alami pada mereka yang paham. Mungkin saudara, teman, atau ibu yang tentunya telah memiliki anak. Mereka juga mungkin mengalami kondisi ini. Dengan begitu, sahabat akan semakin memahami bahwa baby blues itu akan hilang dan semua akan baik-baik saja.

2. Aktif Bergaul dengan Lingkungan

Hindari kesendirian atau hanya mengurung diri di rumah. Beri kesempatan diri untuk kembali bergaul di lingkungan sekitar rumah atau kantor walaupun masih cuti. Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan kerabat atau teman di luar sana. Tentunya ini dilakukan jika kondisi fisik memungkinkan. Terlalu lama di rumah dengan dinding-dinding yang membatasi cukup berpengaruh terhadap kondisi psikis sahabat. Pergi mungkin ke taman, toko buku, masjid, atau ke tempat manapun yang disukai. Ketika bertemu dengan orang-orang, ada perasaan bersyukur ketika melihat ekspresi orang lain yang sebagian besar senang saat melihat bayi mungil yang sahabat gendong.

3. Miliki Support Group

Bergabung dengan komunitas seperti komunitas orang tua muda tidak ada salahnya. Mudah-mudahan dengan begitu, sahabat bisa bertukar pikiran dan perasaan atau bahkan saling menguatkan. Sesuai Firman Alloh Subhanawata’ala di dalam awal ayat Al Baqoroh : 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kadar kesanggupannya....”

4. Mintalah bantuan kepada orang-orang terdekat

Tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan. Keluarga dan teman-teman biasanya tidak akan keberatan memberikan bantuan jika sahabat memintanya. Mintalah bantuan, apakah untuk membantu memasak makanan, membereskan rumah atau bahkan mengawasi bayi mungil saat sahabat mau beristirahat sejenak untuk memulihkan kesehatan.

5. Hindari Pikiran untuk selalu tampil Perfect

Banyak dari ibu-ibu muda yang baru melahirkan ingin kondisi dirinya dan rumahnya tampak sempurna. Harus bersih, tidak ada barang yang menumpuk, semua ada di tempatnya. Untuk saat ini pekerjaan rumah tangga bukan menjadi prioritas utama. Ketika ada kerabat yang berkunjung, tujuan utama mereka adalah melihat sang bayi, bukan isi rumah. Jadi mulailah untuk memprioritaskan, mendelegasikan tugas rumah tangga sehari-hari. Memiliki bayi mungil yang baru lahir di minggu-minggu awal memerlukan perhatian yang lebih banyak. Sahabat, maafkanlah diri sendiri ketika melihat ada pekerjaan rumah tangga yang belum beres.

6. Tetap Berolahraga 

Beberapa penelitian menunjukkan olah raga ringan dan teratur  memiliki efek positif pada kondisi fisik sehingga menyehatkan tubuh dan efek positif terhadap suasana hati kita secara menyeluruh, sehingga gangguan depresi, stress, cemas bisa diatasi.

7. Konsumsi Makanan yang bergizi

Setelah melahirkan tentunya sahabat memerlukan asupan nutrisi yang banyak untuk memulihkan tenaga dan juga memberi asupan gizi (ASI) pada buah hati tercinta. Nah mengkonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh dapat memberi sang ibu kesegaran dan kesehatan sehingga ketika mengurus bayi akan lebih bersemangat. Karena ketika asupan makanan kurang bernutrisi, semangat bisa menurun. Tidak hanya makanan, minum yang kurang pun dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh dan kesehatan psikis.

8. Dukungan penuh sang suami tercinta

Beritahu suami apa yang dapat ia lakukan untuk membantu. Hal ini sangat penting. Kebanyakan ibu menyimpan apa yang sedang dirasakannya sendiri, dan ini sangat tidak disarankan. Dan banyak suami yang sebenarnya ingin membantu meringankan kondisi sang istri, namun ia tidak tahu pasti caranya.

Mudah-mudahan kedelapan tips ini bisa membantu sahabat untuk merasa lebih baik. Dan di atas semua itu, mohonlah pertolongan kepada Alloh Subhanawata’ala dengan ketundukan dan kekhusyuan. Namun perlu digarisbawahi tips di atas disarankan bagi sahabat yang mengalami ketakutan di minggu-minggu awal kelahiran. Namun jika kondisi ini terjadi sampai hitungan bulan atau sahabat merasa ketakutan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, atau sahabat cenderung menolak atau bahkan cenderung selalu ingin menyakiti sang bayi, kami sarankan sahabat berkonsultasi dengan psikolog terdekat untuk membantu lebih dalam. Karena dikhawatirkan apa yang terjadi adalah lebih dari sekedar baby blues syndrome, yaitu depresi pasca melahirkan. Salam hangat kami untuk keluarga dan si kecil tentunya. Selamat menjadi ibu yang baik.


Artikel Lainnya :
1.Trik dan Tips Kesehatan - Mendapatkan Tubuh yang Sehat dan Bugar
2.Kesehatan Wanita dan Anak – Tips Memilih Makanan Pendamping ASI (Air Susu Ibu)

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar