Jauhkan Anak Dari Makanan Yang Melemahkan Otak
Sebagian besar orang tua menyadari bahwa makanan berperan penting untuk kesehatan buah hatinya. Namun pola makan yang buruk dan rendah zat gizi dapat berpengaruh terhadap otak, sama buruknya seperti pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh. Tanpa nutrisi yang seimbang dan teratur, otak tidak dapat bekerja dengan maksimal karena adanya penurunan kemampuan untuk memperhatikan, mengingat, dan belajar. Makanan-makanan seperti burger,nugget ayam,keripik,gula-gula,biskuit, dan minuman ringan kurang berpengaruh positif terhadap kesehatan otak dan tubuh anak.
1. Gula-Gula
Salah satu penyebab menurunnya kemampuan otak adalah gula olahan yang terdapat pada makanan yang telah diproses, seperti gula-gula, kue, biskuit, dan sereal yang manis. Gula olahan hampir tidak memiliki nilai gizi, apalagi kalau dimakan dalam jumlah besar, dapat menghambat kerja otak, belum lagi pengaruh buruknya terhadap gigi dan berat badan. Mengkonsumsi makanan bergula akan seketika meningkatkan kadar gula darah sehingga menurunkan kemampuan konsentrasi,melemahnya kemampuan memperhatikan,mudah tersinggung dan kelelahan.
Makanan bergula biasanya mengandung lemak, seperti donat, biskuit, dan permen coklat. Perlu waktu lama untuk mencerna lemak, sehingga kerja otak pun melemah. Dalam jangka panjang lemak juga akan membungkus arteri, sehingga menghambat aliran darah ke otak. Ujung-ujungnya akan merusak kesehatan otak dan tubuh anak.
Alternatif Pengganti Gula-Gula
Tidak perlu melarang anak makan gula-gula karena mereka pasti akan mencuri kesempatan. Sebaiknya, tawarkan pilihan yang lebih sehat, seperti buah kering atau segar (aprikot,kurma,kismis kering) untuk bekal perjalanan atau sekolah, sepotong kecil coklat bermutu tinggi yang dibuat dari bubuk kakao, kue buah, biskuit, atau kue kering dengan biji padi-padian, smoothie buah segar atau milk shake, roti buah atau muffin dari tepung wholemeal (tepung gandum) yang dihiasi krim keju, popcorn buatan sendiri, kue havermut dengan selai buah murni dan tanpa gula, atau yogurt buah atau yogurt tawar yang dapat ditambah pure buah segar atau madu organik. Makanan ini cukup menggantikan gula-gula sehingga akan tetap mempertahankan kesehatan otak dan tubuh anak.
2. Makanan Olahan
Biasanya yang dimaksud makanan olahan di sini adalah makanan olahan bergizi rendah yang mengandung kadar gula tinggi, pemanis, bahan aditif, dan lemak tinggi. Makanan olahan ini pun mengandung zat-zat buatan seperti pewarna, pengawet, penambah cita rasa, garam, dan gula. Makanan ini cenderung kaya asam lemak jenuh dan asam lemak terhidrogenasi (trans fat). Hal ini mengakibatkan bisa terjadi penurunan kemampuan sistem pencernaan, sirkulasi, dan proses mental, serta penyumbatan arteri yang beresiko serangan jantung dan kanker. Ini pun akan mengganggu kesehatan otak dan tubuh anak.
3. Kafein
Kafein banyak ditemukan dalam teh dan kopi. Studi dari para peneliti University of Bristol menemukan bahwa dalam jangka panjang kafein tidak memberi manfaat terhadap kinerja mental. Anak-anak sekolah dasar yang secara teratur mengkonsumsi secangkir teh setiap pagi akan memulai harinya dengan perasaan grogi,lelah, dan lamban. Hal ini akan menyebabkan timbulnya kebutuhan akan secangkir teh seperti orang dewasa untuk menyambut hari-harinya agar lebih siap dan lebih bersemangat.
4. Minuman Berkarbonasi
Hasil riset terbaru di Inggris menunjukkan bahwa 21 % anak-anak usia 7-10 tahun yang mengkonsumsi hampir 10 kaleng minuman berkarbonasi setiap minggu bisa menimbulkan terhambatnya penyerapan kalsium oleh tubuh karena minuman tersebut mengandung fosfor. Kebutuhan kalsium bagi tubuh, khususnya untuk kesehatan anak-anak adalah zat tersebut sangat penting untuk produksi neurotransmitter dalam otak, yang juga dianggap berpengaruh terhadap emosi. Selain itu minuman kaleng banyak mengandung kadar gula tinggi, pengawet, pemanis, pewarna, dan kafein.
5. Makanan dan Minuman yang Mengandung Bahan Aditif dan Pengawet
Hindarkan anak-anak atau bayi dari makanan berbahan aditif dan bahan pengawet, karena mereka sangat rentan terhadap zat tersebut. Sistem tubuh mereka belum matang, sehingga bila dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan reaksi alergi, daya ingat lemah, depresi, dan perubahan suasana hati. Jika anda mengkhawatirkan anak anda bereaksi negatif terhadap bahan-bahan tersebut, maka pilihlah menu makanan sehat dan segar supaya lebih aman.
1.Kesehatan Anak – Tips Memenuhi Gizi Otak Anak Supaya Semakin Cerdas (Bagian 1)
2.Kesehatan Wanita dan Anak - Kiat Hidup Sehat dengan Terapi Jus
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar