Selasa, 13 Januari 2015

Headlines News :

Kesehatan Wanita dan Anak – Tips Memilih Makanan Pendamping ASI (Air Susu Ibu)

Kenapa Tidak Memilih Makanan Pendamping ASI Terbaik?

     Anak adalah mahkota sebuah keluarga. Seorang anak akan tumbuh dengan baik jika keluarga khususnya ibu kandungnya selalu memperhatikan kesehatan anaknya sejak dari kandungan. Makanan yang paling baik untuk seorang bayi yang baru lahir adalah Air Susu Ibu (ASI). ASI memiliki keunggulan baik ditinjau dari segi gizi,daya kekebalan tubuh,psikologi,ekonomi, dan sebagainya.
Kesehatan-Wanita-dan-Anak-Tips-Memilih-Makanan-Pendamping-ASI-www.Indonesia-sehat.com


     Dari bulan ke bulan perkembangan seorang bayi mungil yang lucu dan menggemaskan pasti sangat didambakan oleh seorang ibu. Saat mulai diberikan Makanan Pendamping ASI harus disesuaikan dengan saluran pencernaan dan kebutuhan bayi tersebut. Sebaiknya Makanan Pendamping ASI mulai diberikan pada umur 4 – 6 bulan.  Pada bulan pertama sebaiknya bayi hanya mendapat ASI (Exclusive Breast Feeding=ASI Ekslusif).Hal ini erat kaitannya dengan usia 4 – 6 bulan,bayi sudah mampu melakukan koordinasi mengisap,menelan,dan siap mengisap makanan yang cair saja. Di samping itu ASI masih mencukupi kebutuhan bayi sampai 4 – 6 bulan pertama kehidupannya.
     Menurut Soetjiningsih dalam Tumbuh Kembang Anak dan Remaja (2002), alasan pemberian Makanan Pendamping ASI adalah karena:
  • Kebutuhan energi bayi untuk pertumbuhan dan aktivitas makin bertambah sedangkan produksi ASI relatif  tetap. Sehingga diperlukan tambahan makanan selain ASI yang dimulai sejak bayi berumur 4-6 bulan untuk membiasakan bayi makan makanan lain selain ASI.
  • Pada umur 4 bulan,bayi sudah siap menerima makanan lain selain ASI.  Apabila makanan disuapkan ke dalam mulutnya, maka lidah bayi dapat memindahkan ke arah belakang dan menelannya. Seusia itu bayi sudah mulai bisa mempraktekkan kepandaiannya untuk melumat makanan yang disukainya.

Tips Kesehatan Anak dalam Memberikan Makanan Pendamping ASI

  • Makanan yang dibuat hendaknya dari bahan-bahan segar yang bebas pestisida baik sayur dan buah-buahan yang dikonsumsinya, bebas bahan berformalin atau bebas zat pengawet yang akan mempertahankan kesehatan anak tersebut.
  • Menghindari pemakaian MSG (bumbu penyedap). Pengganti bumbu ini bisa dengan keju atau kaldu (daging/ikan/ayam).
  • Hindari memberikan terlalu banyak gula dan garam dalam makanan bayi.
  • Variasikan pemberian makanan dari pilihan bahan maupun penyajiannya.
  • Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan tetap diperhatikan supaya tetap menjaga kesehatan anak tersebut.
  • Tandai  jenis makanan yang bisa menimbulkan alergi, bila terjadi masalah bisa dikonsultasikan dengan dokter.
  • Jika makanan anak tidak habis, jangan disimpan untuk diberikan lagi.
  • Jika makanan anak belum dimakan,simpanlah dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat di lemari es. Bila hendak dimakan, hangatkan dengan merendamnya dalam wadah berisi air hangat.
  • Pemberian makanan cemilan harus dibatasi supaya nafsu makannya tetap baik.
  • Tidak memberikan makanan yang terlalu keras karena bayi bisa tersedak, seperti kacang-kacangan,dan buah berbiji seperti anggur. Sehingga secara otomatis akan mengganggu kesehatan anak tersebut.
Maka tahap perkembangan dan pertumbuhan bayi sangat memerlukan makanan bernutrisi sehat yang bisa memaksimalkan masa emas perkembangan otaknya, sekaligus memberikan awal masa depan yang cemerlang.

Artikel Lainnya :
1.Tips Kesehatan – Manfaat Asam Lemak Omega 3 dari Ikan Laut 
2.Tips Kesehatan – Agar Otak Selalu Sehat dan Fresh

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar