Sabtu, 06 Desember 2014

Headlines News :

Tips Kesehatan – Mengenali Gejala Batu Empedu

Mengenali Gejala Batu Empedu

     Penyakit batu empedu merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering menyerang masyarakat. Namun tidak sedikit penderita awalnya mengira sakit yang dideritanya hanya gangguan pencernaan biasa seperti maag. Sebab penyakit ini juga gejala awalnya adalah nyeri di bagian ulu hati.


     Menurut dr. Balian Sutedja,Sp.B, ahli bedah Rumah Sakit Gading Pluit,Jakarta, batu empedu adalah terbentuknya batu di dalam kandung empedu. Di antara kita mungkin belum tahu tentang empedu. Empedu merupakan organ berbentuk buah pir sebesar telur ayam kampung yang terletak di perut sebelah kanan atas dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Cairan itu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol.
Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus. Cairan empedu ini akan mengurai lemak yang ada dalam usus sehingga bisa diserap oleh tubuh menjadi kalori. Cairan ini juga berfungsi dalam penyerapan beberapa vitamin seperti A,D,E,K.
     Terbentuknya batu empedu disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang. Banyak para ahli menduga, terjadinya perubahan kimiawi dalam empedu itu berkaitan dengan beberapa faktor, seperti genetik. Bila salah satu orangtuanya pernah menderita gangguan kesehatan berupa batu empedu, ada kemungkinan anaknya menderita penyakit serupa. Apalagi bila kedua orangtuanya pernah menderita batu empedu, resiko batu empedu pada anak lebih besar lagi.
Jumlah penderita penyakit batu empedu ini selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini terutama disebabkan oleh pengaruh perubahan gaya hidup. Misalnya banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi makanan fast food. Gangguan kesehatan ini harus segera diatasi jika pasien sudah mulai mengeluh.

Gejala Awal Batu Empedu

     Biasanya munculnya gejala batu empedu sebagai suatu gangguan kesehatan berupa nyeri di perut kanan atas yang menjalar ke bahu. Nyeri di ulu hati inilah banyak yang mengira sakit  maag. Untuk membedakannya dengan maag, perlu diperhatikan penjalaran dan frekuensi nyerinya. Kalau maag frekuensi sakit biasanya pelan-pelan hingga akhirnya rasa sakit begitu hebat. Tetapi bila batu empedu sakitnya tiba-tiba muncul dengan sangat dan kemudian bisa hilang begitu saja tanpa pengobatan.
Nyeri bisa muncul kapan saja. Bila keadaannya agak memburuk, nyeri biasanya akan muncul saat mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Hal ini terjadi karena lemak tersebut memicu hormon yang merangsang kantung empedu berkontraksi sehingga mendorong batu bergerak dari kantung empedu ke saluran empedu. Pergerakan batu menyebabkan rasa nyeri yang hebat. Batu yang menghalangi saluran empedu ini menyebabkan seluruh tubuh berwarna kuning. Gangguan kesehatan ini memiliki gejala lainnya yaitu sering bersendawa, mual, muntah, dan kembung. Untuk memastikan adanya batu empedu bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG.
Menurut dr Barlian Sutedja, batu empedu tidak bisa diatasi dengan obat, melainkan harus operasi. Pengangkatan dilakukan sebab bila tidak diangkat, ada kemungkinan timbul batu lagi dan kekhawatiran terjadinya radang kronis. Pertimbangan lainnya, pengangkatan kandung empedu tidak mempengaruhi kesehatan pasien. Hal ini disebabkan cairan empedu tidak diproduksi oleh empedu melainkan oleh hati, sehingga sekalipun tidak ada kandung empedu, cairan itu tetap ada di dalam tubuh. Pasien yang sudah tidak memiliki kandung empedu tetap mampu menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
     Operasi batu empedu dilakukan pada pasien yang ada keluhan gangguan kesehatan. Jika tidak ada keluhan, tidak harus operasi, hanya dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
     Operasi yang bisa dilakukan adalah kolesistektomi-laparoskopik. Operasi ini adalah memasukkan alat laparoskopi melalui sayatan kecil di dinding perut. Cara ini praktis karena tidak membuka dinding perut lebar seperti operasi biasa sehingga cepat sembuh.
     Operasi secara kolesistektomi-laparoskopik dilakukan sangat cepat, tidak menimbulkan rasa sakit dan secara kosmetik tidak menimbulkan bekas luka yang luas. Setelah operasi biasanya pasien 2 hari kemudian boleh pulang dan dengan cepat bisa bekerja seperti biasa. 
Sekitar 98% batu empedu bisa diatasi dengan cara itu dan sekitar 2% harus operasi biasa karena banyak perlengketan.


Artikel Lainnya :
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Triani Mustika
email : triani0409@gmail.com
facebook fanpage :
https://www.facebook.com/pages/Indonesia-Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar